Ia membuat jantungku berdegup kencang
Meskipun aku tlah melihatnya untuk kesekian kalinya
Sekali lagi ingin kukatakan
Ia terlalu istimewa dimataku
Sesak yang mengkristal dihatiku
Hari ini keluar menjadi
Kristal bening dikedua pipiku
Namun aku tau benar
Ini bukan tangisan sedih atau duka
Hanya entah dengan apa aku harus mendeskripsikannya
Bahagia?
Atau sebab perasaan tenang
Karena melihatnya terlalu istimewa...
06/03/09, Jumat, Didepan masjid
>
...Tempat dimana aku mengukir kata dan merangkainya menjadi sebuah kalimat,, bait,, bahkan sebuah paragraf bermakna dalam hati ...
Rabu, 11 Maret 2009
.............
Lusa, kau menarik mataku...
Kemarin, kau menarik perhatianku...
Dan kini, kau menarik hatiku...
01/03/09, Minggu, Di masjid
Kemarin, kau menarik perhatianku...
Dan kini, kau menarik hatiku...
01/03/09, Minggu, Di masjid
Senin, 09 Maret 2009
Saat Terindah
Hari demi hari terus berganti. Seiring itu pun jarum jam begitu cepat berputar bahkan begitu cepat berganti bulan.
Harus aku bilang apa. Jika hatiku mulai bicara. Bahwa kau adalah seseorang yang mampu mencairkan beku dalam diriku.
Harus aku bilang apa. Jika aku mulai berkata. Aku mengharapkanmu kembali lebih dari saat ini.
Harus aku bilang apa. Jika hatiku mulai bicara. Kau adalah yang terindah. Yang aku temukan di antara kebersamaan.
Harus aku bilang apa. Jika hatiku mulai berkata. Aku menginginkanmu selalu ada didekatku. Harus aku bilang apa jika semua itu benar adanya.
...Tapi...
Apakah ini hanya lamunan?
Apakah ini hanya khayalan?
Apakah ini hanya sebuah mimpi?
Dapatkah aku menemukan jawabannya?
Aku bertanya pada keheningan malam.
Adakah kau tahu...
Kupendam tangisku dalam balutan rasa rindu.
Adakah kau tahu...
Bayangan wajahmu tak akan pudar dari tatapanku.
Karena kamu, lihatlah nyawaku.
Karena kamu, rasakanlah langkahku.
Karena kamu adalah aku.
Dan aku adalah kamu.
Ditengah resah angin menderu dan suara sepi tak berlagu. Masihku menunggu dan tetap menunggu dirimu...walau bertahun-tahun lamanya..
Harus aku bilang apa. Jika hatiku mulai bicara. Bahwa kau adalah seseorang yang mampu mencairkan beku dalam diriku.
Harus aku bilang apa. Jika aku mulai berkata. Aku mengharapkanmu kembali lebih dari saat ini.
Harus aku bilang apa. Jika hatiku mulai bicara. Kau adalah yang terindah. Yang aku temukan di antara kebersamaan.
Harus aku bilang apa. Jika hatiku mulai berkata. Aku menginginkanmu selalu ada didekatku. Harus aku bilang apa jika semua itu benar adanya.
...Tapi...
Apakah ini hanya lamunan?
Apakah ini hanya khayalan?
Apakah ini hanya sebuah mimpi?
Dapatkah aku menemukan jawabannya?
Aku bertanya pada keheningan malam.
Adakah kau tahu...
Kupendam tangisku dalam balutan rasa rindu.
Adakah kau tahu...
Bayangan wajahmu tak akan pudar dari tatapanku.
Karena kamu, lihatlah nyawaku.
Karena kamu, rasakanlah langkahku.
Karena kamu adalah aku.
Dan aku adalah kamu.
Ditengah resah angin menderu dan suara sepi tak berlagu. Masihku menunggu dan tetap menunggu dirimu...walau bertahun-tahun lamanya..
Dalam Kelam Cinta
Wahai dzat yang tak terlihat oleh mata, Wahai penguasa langit dan bumi, wahai yang mengetahui bilangan dedaunan dimuka bumi ini dan tetesan hujan yang turun dari langit, wahai yang menguasai hati seluruh umat manusia. Jika cinta yang menyiksa hamba ini adalah Anugerah-Mu. Maka perkenankanlah kami bersatu dalam ikatan suci-Mu. Tetapkanlah ia sebagai jodohku. Ya Allah..ridho-Mu tujuan hamba. Wahai yang maha mengetahui, disini...dihati ini...engkau lebih mengetahuiapa yang tersirat. Hamba tak mampu meyakinkan diri hamba, bahwa hamba mampu melakukannya. Wahai penguasa hati setiap hamba. Hamba tak mampu mengubah hati ini yang selalu menginginkan kehadirannya, meski hanya dalam khayal dan mimpi.
Ya...Allah dalam kekelaman cinta ini, hadirkanlah cahaya-Mu, wahai pemilik segala ampunan, tak ada yang bisa diharapkan oleh pendosa seperti hamba selain ampunan. Hati adalah sesuatu yang sulit dikendalikan dan ketika hati menggeliat karena cinta, maka rasio dan panca indera akan menjadi buntu. Mata jadi buta. Telinga jadi tuli. Makan jadi tidak enak. Dan lebih lagi pikiran jadi ngawur. Semua itu kita serahkan kepada Allah dan banyaklah berdzikir. Jangan sampai hati ini terkontaminasi untuk niatan "pacaran". Karena dalam islam melarang kita untuk pacaran.
Ya...Allah dalam kekelaman cinta ini, hadirkanlah cahaya-Mu, wahai pemilik segala ampunan, tak ada yang bisa diharapkan oleh pendosa seperti hamba selain ampunan. Hati adalah sesuatu yang sulit dikendalikan dan ketika hati menggeliat karena cinta, maka rasio dan panca indera akan menjadi buntu. Mata jadi buta. Telinga jadi tuli. Makan jadi tidak enak. Dan lebih lagi pikiran jadi ngawur. Semua itu kita serahkan kepada Allah dan banyaklah berdzikir. Jangan sampai hati ini terkontaminasi untuk niatan "pacaran". Karena dalam islam melarang kita untuk pacaran.
Langganan:
Postingan (Atom)