aku pernah bertahan untuknya.
berjalan sendiri tanpa ada hadirnya
yang beriku kepastian atau hanya sekedar senyuman.
aku bertahan dengan menantinya,
yang datang tetap dengan semua senyuman
serta sosok yang aku harapkan
Namun semua itu pudar
saat sosoknya tak lagi kukenal
ia hadir namun dalam mataku ia hilang
senyumnya tak lagi berarti kejujuran
matanya tak lagi berarti ketulusan
hadirnya tak lagi berarti kerinduan.
hanya masih ada satu yang kudapatkan
hatinya tetap berarti sebuah permintaan
permintaan dengan arti tulus dan kepercayaan.
akan aku yang hadir berinya kesejukan
dan bawanya keluar dari kepalsuan
yang ia ciptakan untuk hadirkanku dalam kebersamaan.
semuanya tak dapat buatku ingkar
untuk berpaling dan tak bertahan
hanya saja itu masih kurasa kurang
diantara sosok lain yang hadir
berikan semua ketulusan dan ketenangan
dalam lukaku yang kurasa dalam.
dalam sela bimbang, hatiku berkata pelan
Ia tetap sosok yang kuharapkan,
meski dalam semua kekurangan yang ia hadirkan.
Dan sebuah suara lain bisikkanakan
tiba waktu yang kunantikan
ketika ia datang dengan perubahan yang buatku
melihatnya dari hati yang terdalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar